Bursa Siang: Market Asia Diserbu Aksi Jual, IHSG Ikut Terjungkal
Tuesday, April 16, 2024       12:14 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) mengekor pelekamahan bursa regional saat akhir sesi I pada perdagangan hari Selasa (16/4). IHSG melorot turun 1,95 persen (-143 poin) ke posisi 7.144.
Volume perdagangan mencapai 147,26 juta lot saham yang beralih tangan. Adapun total nilai transaksi sebesar Rp11,42 triliun.
Bursa Asia
Pasar saham Asia dilanda aksi jual masif pada perdagangan hari Selasa (16/4). Pelaku pasar global menunggu respons Israel terhadap serangan udara Iran pada akhir pekan lalu. Sebagian besar pasar saham utama di Asia rontok sebesar 2 persen.
Sementara itu data yang dirilis hari ini menunjukkan ekonomi China tumbuh 5,3 persen (YoY) pada periode kuartal I 2024. Angka tersebut jauh di atas perkiraan para ekonom yang disurvei Reuters yang sebesar 4,6 persen.
Data yang dirilis Biro Statistik Nasional Tiongkok juga menunjukkan produk domestik bruto periode Januari hingga Maret lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal keempat sebesar 5,2%. Secara kuartalan, PDB Tiongkok tumbuh 1,6% pada kuartal pertama.
Adapun output industri Tiongkok pada bulan Maret tumbuh 4,5% tahun-ke-tahun, meleset dari ekspektasi Reuters yang memperkirakan ekspansi sebesar 6%.
Industri manufaktur Tiongkok tumbuh 5,1% sementara industri pertambangannya tumbuh 0,2%, menurut Biro Statistik Nasional. Industri produksi dan pasokan listrik, panas, gas dan air di negara ini naik sebesar 4,9%.
Penjualan ritel negara tersebut , yang merupakan ukuran konsumsinya, tumbuh 3,1% tahun ke tahun, lebih rendah dari ekspektasi pertumbuhan 4,6%. Angka tersebut juga melambat dari angka pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,5%.
Semalam di AS, saham-saham melemah karena kenaikan imbal hasil dan kekhawatiran atas konflik di Timur Tengah menutupi kuatnya pendapatan Goldman Sachs dan data penjualan ritel yang panas.
Indeks Dow Jones kehilangan 0,65%, menandai hari kekalahan keenam berturut-turut, penurunan beruntun yang tidak terlihat sejak Juni.
S&P 500 tergelincir 1,2% meskipun diperdagangkan naik sebanyak 0,88% di awal sesi. Komposit Nasdaq anjlok 1.79% karena Salesforce dan saham teknologi lainnya turun.
Suku bunga yang lebih tinggi juga meredam pergerakan pasar, dengan imbal hasil Treasury 10-tahun naik di atas level penting 4,6% di sesi tersebut dan mencapai titik tertinggi sejak pertengahan November.
Nikkei225 (Jepang) -2,11%
Topix (Jepang) -2,05%
Shanghai Composite (China) -1,42%
Shenzhen Component (China) -1,56%
CSI300 (China) -1,02%
Hang Seng (Hong Kong) -1,93%
Kospi (Korsel) -2,41%
Taiex (Taiwan) -2,70%
S&P/ASX200 (Australia) -2,01%
Currency
USD-JPY ke 154,32/+0,03%
USD-SGD ke 1,3667/+0,27%
AUD-USD ke 0,6417/-0,39%
USD-CNY ke 7,2374/-0,01%
USD-MYR ke 4,7960/+0,33%
USD-THB ke 36,7940/+0,16%
USD-IDR ke 16.183/+2,12%
Oil
Harga minyak naik pada hari Selasa (16/4) di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah panglima militer Israel mengatakan negaranya akan menanggapi serangan rudal dan drone Iran pada akhir pekan di tengah seruan sekutu untuk menahan diri.
Brent berjangka untuk pengiriman Juni naik 46 sen atau 0,5% menjadi $90,56 per barel. Minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Mei naik 43 sen atau 0,5%, menjadi $85,84 per barel.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM